Malang (malangkota.go.id) – Sebagai upaya edukasi dan mengoptimalkan kemampuan orang tua dalam mengasuh anak yang muaranya adalah tercapainya penurunan angka stunting di Kota Malang, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Malang menggelar Penguatan Bina Keluarga Balita (BKB) Dalam Rangka Penurunan Angka Stunting Melalui Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), Senin (5/2/2024).
Penjabat (Pj.) Ketua TP PKK Kota Malang Hanik Andriani Wahyu Hidayat dalam arahannya menyebutkan bahwa masa anak-anak adalah masa yang teramat penting dari seluruh kehidupan manusia. “Karena pada masa inilah kualitas hidup anak selanjutnya akan ditentukan. Di masa keemasan ini, atau di masa golden age, apabila berbagai stimulus yang baik diberikan kepada anak, maka akan bisa meningkatkan daya pikir, kreativitas dan kecerdasan mereka. Untuk itu, pembinaan dan bimbingan kepada seorang anak sangat diperlukan untuk mendorong anak agar dapat mencapai puncak perkembangan optimal,” tuturnya.
Pada kegiatan ini Hanik menjelaskan ada Bina Keluarga Balita yang merupakan program yang di dalamnya memberikan edukasi kepada orang tua untuk mewujudkan tumbuh kembang balita atau anak-anak melalui pola asuh yang benar. “Di sini juga ada program SOTH, dimana kita memberikan edukasi, mengoptimalkan kemampuan dari orang tua untuk bisa memaksimalkan dalam mengasuh anak, dalam memberikan makanan sehat, PMT yang nanti output-nya adalah penurunan angka stunting di Kota Malang yang sekarang masih cukup tinggi,” terang Hanik.
Target dari kegiatan ini dikatakan Pj. Ketua TP PKK Kota Malang adalah untuk memberikan semangat kepada TP PKK Kecamatan dan Kelurahan selaku Bunda PAUD. “Anak-anak ini aset bangsa yang berharga. Jadi Bunda PAUD di wilayah masing-masing memiliki peran dan kontribusi besar terhadap anak-anak di usia emas mereka,” jelasnya.
PKK sebagai mitra kerja pemerintah, mau tidak mau Hanik menyebutkan TP PKK Kota Malang harus mencari terobosan agar ibu-ibu di willayah memiliki program yang terarah, terkonsep dan bersinergi dengan pemerintah. PKK juga berperan dalam upaya menurunkan angka stunting, kemiskinan serta inflasi yang masuk dalam isu strategis nasional. “Pertama kita berkolaborasi dengan leading sector, dalam hal ini Dispangtan dengan melakukan pembinaan budi daya lele, urban farming, dan hal produktif lainnya,” bebernya.
Dengan menggelorakan urban farming, jika berhasil dan produksinya melimpah, selain bisa dikonsumsi pribadi, juga dapat bernilai ekonomis karena dapat menambah pendapatan keluarga. “Contoh nyatanya ada di Kelurahan Purwantoro dan beberapa kelurahan lain. Jika urban farming ini berhasil diterapkan, maka selain akan dapat mencukupi gizi keluarga untuk mencegah stunting, juga dapat turut meningkatkan perekonomian keluarga,” urainya lebih lanjut.
Selain itu, Hanik yang merupakan Bunda PAUD Kota Malang ini mengungkapkan dalam kegiatan ini juga dilakukan presentasi dari Bunda PAUD dari kelurahan dan kecamatan yang ada di Kota Malang. Dari hasil seleksi awal, terkumpul sepuluh Bunda PAUD yang akan mempresentasikan inovasinya. “Potensi itu tidak selalu di lingkungan besar seperti kecamatan, artinya potensi banyak dari kelurahan. Salah satunya yang terlihat itu di Kelurahan Samaan, Purwantoro, Mulyorejo. Jadi apa yang disampaikan saat presentasi dengan yang dilakukan di luar ekspektasi, bagus sekali. Ini patut dijadikan contoh,” pujinya.
Hanik pun mengajak peserta kegiatan yang hadir untuk menyatupadukan tekad dan gerak bersama dalam rangka mencerahkan masa depan bangsa, dengan menjadikan generasi mendatang menjadi generasi yang beriman dan berakhlakul karimah dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. ”Tentunya untuk mewujudkan semua itu diperlukan kerja keras dan kebersamaan dari seluruh warga sekolah untuk seiya dan sekata dalam menumbuhkan dan mengembangkan semangat saling asah, asih, asuh dalam diri kita. Agar apa yang kita kerjakan dapat memajukan pendidikan anak usia dini di Kota Malang dan mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, berkarakter dan bebas stunting,” pungkasnya. (yon)