Pokja 4

Pokja IV mengelola Program Kesehatan, Kelestarian Lingkungan Hidup dan Perencnaan Sehat

  1. Tugas:
    1. Meningkatkan pencapaian tujuan pembangunan millennium antara lain:
      1. Menghapus tingkat kemiskinan dan kelaparan (indikator antara lain: menurunkan
        prefalensi anak balita yang kurang gizi)
      2. Menurunkan angka kematian anak
      3. Meningkatkan kesehatan Ibu Hamil
      4. Memerangi penyebaran HIV/AIDS, Malaria dan penyakit menular lainnya
      5. Menjamin kelestarian lingkungan hidup
    2. Meningkatkan budaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
    3. Mengembangkan dan membina pelaksanaan kegiatan POSYANDU
    4. Memonitor pelaksanaan Sistem Informasi Posyandu (SIP)
    5. Melaksanakan pencatatan Ibu hamil, melahirkan, nifas, ibu meninggal,
      kelahiran dan kematian bayi dan balita
    6. Tanam dan pelihara pohon dalam rangka mewujudkan kelestarian lingkungan.
    7. Mewujudkan keluarga kecil, bahagia, sejahtera dengan melaksanakan program
      KB agar tercapai generasi yang sehat, cerdas dan tangguh.
    8. Meningkatkan pengetahuan tentang budaya hidup hemat, membudayakan
      kebiasaan menabung dan melaksanakan tatalaksana keuangan keluarga dalam rangka
      mendukung perencanaan sehat.
    9. Prioritas Program:
      1. Kesehatan
        1. Memantapkan Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) dalam upaya menurunkan prefalensi
          anak balita kurang gizi.
          1. Gizi seimbang kepada ibu hamil (BUMIL), ibu menyusui (BUSUI),
            balita.
          2. Kualitas gizi pada BUMIL yang Kekurangan Energi Kronis (KEK)
            dengan mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA)
          3. Penanggulangan gangguan Akibat Kekurangan Garam Yodium (GAKY)
          4. Suplementasi zat gizi
          5. Pemberian ASI eksklusif selama 6 (enam) bulan
          6. Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)
          7. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi Balita, Lansia di
            Posyandu
        2. Penyediaan Makanan Tambahan bagi Anak Sekolah (PMT-AS);
          Upaya penambahan kalori (Protein, Karbohidrat, Lemak, Vitamin, Mineral, Air) di
          sekolah.
        3. Upaya penambahan kalori (Protein, Karbohidrat, Lemak, Vitamin, Mineral, Air) di
          sekolah.

        4. Menjadikan PHBS sebagai kebiasaan hidup sehari-hari
          1. Membudayakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), kebersihan pribadi.
          2. Menggunting dan memelihara kebersihan kuku.
          3. Lomba pelaksana terbaik PHBS setahun sekali
        5. Usaha Kesehatan Sekolah
        6. Membudayakan Lima Imunisasi Dasar Lengkap (LIL) dan rutin untuk menurunkan
          angka kematian anak dan ibu.
        7. Meningkatkan kesadaran Pasangan Usia Subur (PUS) tentang manfaat pemakaian
          alat kontrasepsi.
        8. Meningkatkan penyuluhan pencegahan penyakit menular dan tidak menular.
        9. Meningkatkan tanam dan pelihara pohon dalam upaya kelestarian lingkungan
          hidup, mengurangi dampak global warming (pemanasan global).
        10. Mendorong swadaya masyarakat dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI),
          Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKBAL) melalui antara lain :
          1. Gerakan Sayang Ibu (GSI) dengan Program Perencanaan Persalian,
            Pencegahan dan Komplikasi (P4K).
          2. Mensosialisasikan kesadaran donor darah di Desa dan Kelurahan.
          3. Lima Imunisasi Dasar Lengkap dan Imunisasi Rutin
          4. Pencatatan kelahiran dan kematian di kelompok-kelompok Dasawisma.
          5. Ambulans Desa.
        11. Pemahaman tertib administrasi dalam rangka meningkatkan dan mewujudkan tertib
          administrasi kependudukan di keluarga.
        12. Optimalisasi Posyandu.
        13. Posyandu adalah pusat pelayanan terpadu dari, oleh dan untuk masyarakat dengan
          lima kegiatan utama: Kesehatan Ibu dan Anak, Pencegahan Diare, Penanggulangan dan
          Pencegahan Kekurangan Gizi, Imunisasi dan Keluarga Berencana.

          Kegiatan ini berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang dalam
          pelaksanaannya menjadi 4 strata: Pratama, Madya, Purnama, MANDIRI.

          Strata MANDIRI adalah kegiatan-kegiatan terpadu yang meliputi kesehatan, ekonomi,
          pendidikan, agama dan lain-lainnya.
          Pelatihan, penyegaran, dan pembinaan kader Posyandu secara berkesinambungan.

          1. Penyempurnaan dan sosialisasi modul pelatihan kader Posyandu yang
            diintegrasikan dengan PAUD dan BKB bekerjasama dengan Pokja II.
          2. Penyempurnaan dan sosialisasi Buku Pelatihan Kader Posyandu
          3. Sosialisasi Buku Pegangan Kader Gizi.
          4. Integrasi Sistim Informasi Posyandu (SIP) dengan Sistem Informasi
            Manajemen PKK (SIM PKK) dan sosialisasinya.
          5. Mengadakan Jambore Nasional Kader Posyandu setiap tahun sekali
            sebagai penghargaan kepada kader dan upaya peningkatan kinerja kader.
          6. Lomba Pelaksana Terbaik Posyandu sebagai upaya untuk meningkatkan
            mutu dan jumlah Posyandu agar berkembang menjadi Posyandu Mandiri atau
            Posyandu Plus.
          7. Temu konsultasi pengelola Posyandu tingkat daerah/ nasional.
          8. Optimalisasi kegiatan PAUD terintegrasi dengan Posyandu dan BKB
            bekerjasama dengan Pokja II.
          9. Mengembangkan Posyandu Lansia.
        14. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan keluarga dalam :
          1. Mengenal tanda-tanda kegemukan (obesitas) dan kekurangan gizi.
          2. Mengenal tanda-tanda bahaya kehamilan, melahirkan dan nifas.
          3. Mengenal tanda-tanda bahaya NARKOBA dan upaya pencegahannya.
          4. Mengenal tanda-tanda bahaya kehamilan secara dini.
          5. Mengenal bahaya penyakit dan dampak kurang bersihnya lingkungan.
          6. Orientasi peningkatan kepemimpinan PKK dalam upaya mewujudkan
            Indonesia Sehat.
          7. Pemanfaatan hasil tanaman TOGA
          8. Peningkatan penyuluhan pencegahan penyakit yang dapat dicegah
            dengan imunisasi, penyakit DBD, Malaria, Osteoporosis, Gondok, Endemis, Anemia
            ibu Hamil, Penyakit Degeneratif seperti Jantung dan Diabetes, Kanker, Stroke,
            TB, Penyakit Infeksi dan lain-lain.
      2. Kelestarian Lingkungan Hidup
        1. Lingkungan Bersih dan Sehat
          1. Menanamkan kesadaran tentang kebersihan pengelolaan kamar mandi dan jamban
            keluarga, Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
          2. Menanamkan kebiasaan memilah sampah organik dan non organik serta Bahan
            Berbahaya dan Beracun (B3) di tempat yang benar.
          3. Mendaur ulang limbah
          4. Mengadakan lomba/ Pelaksana Terbaik Lingkungan Bersih dan Sehat.
          5. Peningkatan pengetahuan tentang pengadaan, pemakaian dan penghematan air
            bersih dan sehat dalam keluarga.
        2. Kelestarian Lingkungan Hidup
          1. Pengembangan kualitas lingkungan dan pemukiman, kebersihan dan kesehatan,
            pada pemukiman yang padat, dalam rangka terwujudnya kota bersih dan sehat
            (Health Cities).
          2. Pencegahan banjir dengan tidak menebang pohon sembarangan.
          3. Program sejuta pohon sebagai paru-paru kota dan pencegahan polusi udara.
          4. Pemanfaatan jamban dan air bersih dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat.
          5. Memasyarakatkan biopori (lubang resapan) untuk mencegah genangan dan
            resapan air
      3. Perencanaan Sehat
      4. Meningkatkan kegiatan dalam program perencanaan sehat antara lain:

        1. Meningkatkan penyuluhan tentang pentingnya pemahaman dan kesertaan
          dalam program keluarga berencana menuju keluarga berkualitas.
        2. Meningkatkan kemampuan perencanaan kehidupan keluarga sehari-hari
          dengan berorientasi pada masa depan dengan cara membiasakan menabung.
        3. Kegiatan Kesatuan Gerak PKK KB-KES dalam upaya meningkatkan cakupan
          hasil pelayanan KB-KES.
        4. Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) dalam upaya peningkatan
          ketahanan keluarga untuk mewujudkan keluarga berkualitas.
        5. Meningkatkan penyuluhan kesehatan reproduksi bagi remaja dan calon
          pengantin.
        6. Mengatur keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran keuangan
          keluarga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*